VIVAnews - Sepanjang kuartal pertama tahun ini, DKI Jakarta masih menjadi provinsi tujuan investasi terbesar bagi para investor asing maupun lokal. Jakarta mampu meraup dana investasi asing sebesar US$ 1,4 miliar dan investasi domestik Rp 1,7 triliun.

"Kami mengarahkan agar investasi bisa dilakukan di Kawasan Indonesia Timur (KTI) karena gap terlalu jauh," ujar Kepala BKPM Gita Wirjawan di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu, 2 Mei 2010.

Data BKPM menunjukkan DKI Jakarta kebagian jatah investasi domestik senilai Rp 1,7 triliun untuk 19 proyek, diikuti Banten Rp 1,3 triliun (5 proyek), Jawa Barat Rp 0,9 triliun (14 proyek), Sumatera Selatan Rp 0,8 trilun (6 proyek), dan Kalimantan Selatan Rp 500 miliar (7 proyek).

Selain investasi lokal, DKI Jakarta juga masih menjadi pemimpin untuk daerah tujuan investasi dari perusahaan-perusahaan asing. Jakarta memproleh investasi senilai US$ 1,4 miliar untuk 154 proyek atau dua kali dari yang diterima Jawa Barat senilai US$ 551,5 juta untuk 59 proyek.

Daerah tujuan investasi asing lainnya adalah Kalimantan Timur US$ 518 juta untuk 21 proyek, Jawa Timur US$ 458,4 juta (14 proyek), Papua US$ 167 juta (5 proyek).

Secara keseluruhan, investasi domestik dan asing selama tiga bulan pertama tahun ini telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 123.685 orang di mana 45.953 orang berasal dari proyek investasi domestik dan 77.732 orang dari proyek milik perusahaan asing. (mt)