Tips : Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Kali ini saya coba membuat artikel mengenai Tips Menjaga keharmonisan Rumah Tangga. Mengenai Artikel ini, ide utamanya sih saya coba ambil dari pengalaman pribadi saya dan dipadukan dengan berbagai sumber yang memang bergelut dengan dunia konsultasi keluarga, salah satunya yang terkenal adalah Dr. Boyke (hayo sapa yang gak kenal...hahaha).
Membina rumah tangga kata orang tua memang susah-susah gampang, terutama bagi pasangan muda (seperti saya dan istri saya hehehehe), karena usia yang masih muda terkadang emosi negatif kadang sulit untuk dibendung, begitupun dengan perjalanan rumah tangga saya pribadi, banyak perselisihan yang akhirnya sampai beradu mulut dengan emosi yang meninggi, namun lewat pengalaman-pengalaman seperti itulah banyak pelajaran yang kita bisa ambil, sehingga kedepannya untuk mengatasi perselisihan bisa dicarikan jalan keluar yang lebih baik.
Berikut beberapa Tips-tips yang sangat berguna untuk menjaga keharmonisan rumah tangga :
1. Menerima pasangan apa-adanya :
Menerima pasangan apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk mencapai kemesraan dan keharmonisan dalam hidup berumah-tangga. Sebagai umat manusia yang dianugerahi, kita memang perlu menyeimbangkan harapan. Tak salah kita berdoa memohon pasangan yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman. Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita (marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan;
2. Berkepala dingin dan berhati besar dalam menyelesaikan suatu konflik :
Terkadang dalam menyelesaikan suatu perselisihan kita menyeret hal-hal lain yang sebenarnya tidak terlibat. Ini dikarenakan perselisihan disikapi dengan emosi yang negatif. untuk hal ini, Cobalah untuk memagari batas permasalahan agar tidak meluas, dan cobalah bicarakan dengan kepala dingin, jika salah satu dari kita menjadi Api usahakanlah agar yang lainnya menjadi Air, karena jika dua-duanya menjadi Api, maka kita akan masuk dalam kobaran Api Emosi Negatif. dan yang penting lagi " SEBISA MUNGKIN SELESAIKANLAH KONFLIK TERSEBUT SECARA INTERNAL TANPA MELIBATKAN PIHAK KETIGA";
3. Saling Percaya :
Kepercayaan terhadap pasangan seringkali kita pahami secara sederhana sebagai keadaan tidak adanya kecurigaan terhadap pasangan, bahwa dia tidak bakal selingkuh atau tidak akan membohongi kita.
Sebenarnya untuk dapat benar-benar mencapai rasa saling percaya yang mendalam, terdapat beberapa elemen yang tidak terlalu sederhana. Dalam hubungan yang dalam, cinta dan kebahagiaan terkait erat dengan tiga elemen kepercayaan ini.
Deaux dkk. menyebutkan adanya tiga macam kepercayaan terhadap pasangan:
Pertama, kepercayaan yang mencakup predictability, yaitu kemampuan untuk meramalkan apa yang akan dilakukan pasangannya. Hal ini dapat dicapai dengan berjalannya waktu, melalui pengalaman sepanjang hubungan yang telah dilewati.
Bila kita telah merasa cukup memahami karakter pasangan, tidak ada lagi rasa khawatir dengan kemungkinan-kemungkinan pasangan melakukan hal-hal yang tak diduga, kita akan dapat meramalkan apa yang akan dilakukan pasangan. Hal ini tentu akan memberikan rasa nyaman.
Kedua, kepercayaan yang berimplikasi dependability, yaitu mengembangkan asumsi tertentu tentang karakteristik dan kecenderungan-kecenderungan internal dari pasangannya. Hal ini berarti kita telah mampu mengembangkan pengertian-pengertian tertentu mengenai karakteristik pasangan.
Contohnya, kita memahami bahwa pasangan kita memiliki kecenderungan keras kepala, terkait dengan latar belakangnya pendidikan keluarganya yang keras dan bersifat menekan.
Atau kita memahami bahwa pasangan kita menyukai situasi tertentu dan tidak menyukai situasi yang lain. Seperti halnya dependability, elemen kepercayaan ini diperoleh berdasarkan pengalaman dan fakta yang telah lewat.
Ketiga, kepercayaan yang berimplikasi faith. Pada tahap ini orang memandang ke depan, yakin bahwa outcome (hasil) tertentu akan dicapai. Ini berarti bahwa telah berkembang keyakinan bahwa dengan menjalani hidup bersama pasangan, kita akan mencapai hal-hal tertentu yang kita dambakan.
4. Kebutuhan Seks :
Sudah banyak penelitian, bahwa seks sehat yang dilakukan dengan perasaan bahagia akan memberi manfaatnya untuk kesehatan jiwaraga, bagaimana kita memandang seks sebagai terapi holistik, yaitu melakukan seks bukan sekedar kegiatan fisik yang dilakukan secara sembarangan, atau mau dengan siapa saja.! Tetapi lakukanlah kegiatan seks sebagai wujud penyatukan energi batin bersama pasangan, dan mengubah energi tersebut sebagai sumber kekuatan yang akan memperbarui tiap sel yang ada difisik kita.
Buatlah perubahan dalam pemikiran tentang seks, untuk menimbulkan pengertian, bahwa melakukan kegiatan ini hanya untuk keharmonisan batin dan mengubah energi seksualitas menjadi pusat kebahagiaan dan kesehatan, serta mempertahankan ke’muda’an. Dengan pemahaman ini, energi seks sehat harus diperjuangkan.
5. Bersikap Romantis
Setelah menikah biasanya kita sudah lupa dengan saat-saat romantis yang tetap perlu dibina . Mungkin di saat pacaran kita begitu perhatian, romantis pada pasangan kita. Setelah menikah hal-hal yang pernah dilakukan selama pacaran sudah dilupakan karena beranggapan tidak diperlukan lagi. Ada banyak alasan orang untuk tidak romantis terhadap pasangannya, ada yang malu dilihat anaknya, ada yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, malu pada orang lain yang serumah mis pembantu, dll.
Sebenarnya alasan tersebut di atas bukanlah penghalang untuk menunjukkan sikap romantis pada pasangan. Anda seharusnya bangga bila sampai tua masih romantis dengan pasangan. Anda bisa menjadi contoh bagi orang lain khususnya anak Anda tentang cinta yang masih berkembang di antara Anda berdua. Jarang ditemui pasangan yang setelah menikah beberapa tahun tetap romantis pada pasangannya, meskipun ada, mungkin sangat sedikit.
Menciptakan suasana romantis diantara Anda berdua bukanlah sesuatu yang sulit, semuanya tergantung kemauan dan keinginan kedua belah pihak. Bila Anda telah berjanji sehidup semati, haruslah diusahakan untuk menjaga gairah cinta itu tetap ada.
Kehidupan berdua pastilah melalui rutinitas yang kadang-kadang menimbulkan kebosanan. Anda dapat mengambil cuti setahun sekali atau dua kali hanya untuk beberapa hari pergi ke luar kota bersama istri/suami Anda dan melupakan kesibukan sehari-hari. Pergi berlibur bersama merupakan sesuatu hal yang penting buat Anda berdua dimana Anda terlepas dari rutinitas yang menimbulkan kebosanan.
Mungkin itu dulu yang bisa saya bagikan berdasarkan apa yang selama ini saya lakukan bersama istri saya..... masih banyak cara-cara lain untuk menjaga hubungan anda dan pasangan anda, jadi kalau ada tips lain jangan ragu-ragu sampaikan aja di komentar anda.... Semoga bermanfaat ya...
SALAM SUKSES
5 comments:
Wah info menarik ny sob, co2kx istri ane jg bc niy artikel hehe..
buat besok klo dah nikah nih bro :) sipp dah
ya bisa juga skian ambil manfaatnya di tip kang romly mas...di http:kang-romly.blogspot.com..asik juga klo di padukan
setuju, sob. trims atas informasi menarinya.
kunjungan perdana, saLam kenaL
@OM_RAME >>> saLAM KENAL JUGA OM...ADUH NAMA NA OM RAME...BIASA RAME JARANG SEPI NEH PASTI..... HAHAHAHA